Selasa, 25 Februari 2014

Dunia ? No ! Akherat ? Yes !!

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh…
Ammaba’du, teman-teman sekalian, postingan kali ini saya ingin sedikit bercerita dan sedikit menyampaikan beberapa kalimat yg jelas sangat bermanfaat bagi kita atas agama kita.Yaitu berupa hadits-hadits dan ayat-ayat yg menyinggung atau menceritakan tentang dunia dan akherat.
Langsung saja, seperti tema postingan kali ini saya sedikit beranggapan sebetulnya judul di atas cukup berat bagi saya yg akan sedikit menjelaskan. cukup berat juga bagi kalian yg insyaallah membacanya, karena saya ataupun teman-teman sekalian belumlah menjadi manusia yg bisa memegang DUNIA di tangannya dan juga AKHIRAT di hatinya, maka dari itu saya selaku penulis dari Postingan ini menyimpulkan bahwa tulisan ini bisa di sebut juga sebagai majelis “Tanattu” atau saling menasehati, dan “murrodah” artinya mengulang yg telah kita dapatkan juga saling mengingatkan. Karena mungkin kita masih sama, manusia yg masih terlalu cinta akan dunia. Dan itu semua terbukti pada amalan-amalan kita yg secara tidak sadar kalau nanti kita terpatri akan perkataan-perkataan ulama yg lebih mengerti dari kita yg masih di katakan awam maka kita mungkin akan sadar sesadar-sadarnya insyaallah fiitawfiqibillah.. bahwasanya ternyata cita-cita kita (manusia) terlalu panjang, angan-angan kita terlalu muluk dan hati kita terlalu penuh akan kehidupan dunia.

Dunia, atau hayatuddunya. Dunya ini dikatakan dunia berasal dari kata “dunuu” atau “danii’ah” atau juga “danaa’ah” yg saya juga kurang tahu pasti tapi saya juga meyakini kalau itu benar, insyaallah. “dunuu” itu artinya dekat, sehingga dunia ini dapat diartikan adalah kehidupan yg dekat atau kehidupan yg pendek tidaklah panjang sehingga ketika seseorang lepas dari kehidupan dunia  dan dia sampai kekehidupan akhirat dia akan merasa bahwa tinggalnya didunia hanya “assyiyatan mauduhahaa” artinya sepenggal waktu sore atau waktu pagi. Atau mungkin lebih pendek dari pada itu. Dan itulah dunia dari kata “dunuu” yaitu dekatnya kehidupan dunia ini atau pendeknya kehidupan dunia ini. Walaupun panjangnya tempo yang dirasakan oleh seseorang ketika hidup didunia. Kemudian dunia ini disebut “dunyalidanaa’atiha” artinya, karena kerendahan dan kehinaannya di bandingkan dengan kehidupan akhirat ! maka banyak sekali ayat-ayat atau hadits baik qudsi maupun shahih yg menjelaskan bahwasanya dunia ini adalah “maa’ta” artinya sedikit kenikmatan. Di misalkan oleh nabi kita Rasulallah Saw : “bahwasanya kehidupan dunia ini dibandingkan dengan kehidupan akhirat sebagaimana seseorang yg memasukan jarinya kelautan, kemudian dilihat apa yg tersisa di jarinya” itulah permisalan kehidupan kesenangan dunia bagi orang mukmin dibandingkan kehidupan akhirat jadi kita yg selama ini bersenang-senang didunia ini adalah disatu kehidupan yg sesungguhnya kesenangannya jauh atau kalah lebih jauh di bandingkan kenikmatan yg akan dirasakan oleh seorang mukmin dirumahnya nanti, yaitu syurga insyaallah..

Salah satu ayat yg di terangkan oleh allah azza wa jalla di dalam ciptaannya yaitu kitab suci Al-Qur’anulkariim pada surat al-mukmin ayat 39 yang artinya “Hai kaumku sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negri yg kekal”.
Ayat ini bercerita bahwa kehidupan dunia adalah “maa’ta” atau kesenganan yg sedikit atau sedikit kenikmatan.  “ikhtifaqul anbiyya walmursaliim” catatan para Nabi dan para Rasul.
Allah Subhanawataalla juga menjelaskan dalam salah satu ayat peringatannya yg artinya “akan tetapi kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia ! padahal akhirat itu lebih baik dan jauh lebih kekal”  
Dalam ayat yg lain juga Allah menjelaskan pada firmannya yg artinya “dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanya senda gurau dan permainan belaka hanya sekedarnya saja, dan sesungguhnya kehidupan akhiratlah kehidupan yg sesungguhnya kehidupan yang kekal, seandainya mereka mengetahui”   inilah beberapa ayat yang menjelaskan bahwasanya dunia itu adalah sesuatu yang tidak seberapa.
Kemudian teman-teman sekalian, Rasul kita Nabi Muhammad Saw pun berSabda, menerangkan tentang kedudukan dunia dipandangan beliau saw yg dalam satu hadits diriwayatkan oleh tirmidzi yg artinya : “apalah artinya dunia buatku, sesungguhnya permisalanku dan permisalan kehidupan dunia sebagai mana permisalan yg sedang berkendara kemudian beristirahat sejenak kemudian pergi dan meninggalkannya” inilah sabda Rasul kita atas pandangannya terhadap dunia, bahwasanya dunia itu tidak ada nilainya. Lantas kita sebagaimana umatnya ? seperti apakah kita memandang tempat yg kita injak sekarang ? sebagai syurgakah atau sebagai apa ?

Saya akan menjelaskan dari satu kitab AL-ARBAIN ANNAWAWIYYAH 40 hadits yg ditulis oleh  Al-Imam An-Nawawi rohimakumullahutalla. Pada hadits yg ke-40, saya akan menulis perkataan-perkataan ulama dan tentunya juga ada perkataan Rasulallahisalallahualaihi wasalam. Juga komentar-komentar beliau dan juga komentar-komentar para ulama setelahnya tentang dunia.
Dalam salah satu haditsnya diterangkan  : “suatu saat ibnu umar Radiallahutaalla anhu berkata, adakah Rasulallahisalallahualaihi wasalam memegang kedua pundakku sembari mengatakan : “wahai ibnu umar, jadilah engkau didalam kehidupan dunia ini, seakan-akan engkau adalah orang yang ghorib (asing) yg berada di tempat bukan tempat tinggalmu atau orang yg sedang lewat menyebrang jalan.”” ini adalah nasehat Rasulallah kepada ibnu umar “Wahai Ibnu Umar, tanamkan dalam jiwamu. bahwasanya kehidupanmu didunia ini seakan-akan orang asing, engkau bukan tinggal di tempat tinggalmu atau katakanlah engkau hanya lewat dalam satu perjalanan dan singgah untuk mencari bekal kemudian tinggalkan tempat itu.”  Rasulallah memerintahkan kepada Ibnu Umar untuk meratakan menanamkan perasaan dalam jiwa dia bahwasanya seorang itu ketika hidup didunia hanyalah sekedar seperti orang asing yg singgah ditempat yg tidak kau kenal, tidak ada sedikitpun perasaan untuk menetap disitu tidak ada sedikitpun perasaan untuk bersaing dengan penduduk asli. Tujuan kamu melakukan perjalan hanyalah “khoirul waabqo” lebih baik dan lebih kekal. Jadi bisa kita artikan apalah artinya kita membangun istana yg megah sementara tempat itu bukan tempat yg kekal untuk kita singgahi ? apalah artinya kita memiliki lahan yang luas ? namun pada akhirnya kita tinggalkan juga.  Ini yg harus ditanamkan pada seorang muslim, didunia ini kita hanya berteduh sebentar untuk melakukan kewajiban atas bekal kita yg terbaik dilanjutkan lagi menuju negri yg kekal, insyaallah. Dilanjutkan dengan perkataan Ibnu Umar menambahkan tentang hadits sebelumnya beliau mengatakan : “kalau engkau sampai di waktu sore, jangan menunggu sampai waktu pagi (Artinya : jika kita sampai pada waktu sore, jangan tanamkan pada pikiran kita kalau kita akan sampai pada waktu pagi atau esok pagi hari)kerjakan apa yg bisa kita kerjakan dengan baik di waktu sore. apabila kita sampai di waktu pagi tanamkan pada jiwa kita bahwa kita tidak akan sampai pada waktu sore.” Sehingga kita betul-betul mengumpulkan bekal untuk kita bawa kerumah tempat tinggal kita. Sehingga kita pulang kerumah bukan tanpa bekal tetapi dengan bekal yg banyak, oleh-oleh yg banyak, yg insyaallah cukup untuk mengetuk pintu jannah. Hadits lanjutannya :”gunakan mata sehatmu, kumpulkan amalan-amalan kamu ketika kamu sehat sebelum datangnya mata hati. Dan gunakan mata hidupmu selama kamu hidup didunia untuk menghadapi kematian.” Ada juga riwayat lain yg di nyatakan oleh mujjahid : ”dan anggaplah dirikamu itu penghuni kubur” ditambahkan juga dari riwayat yg lain pada perkataan ibnu umar : “wahai hamba allah, sesungguhnya kamu tidak tahu siapa nama kamu itu.” Misalnya sekarang nama saya Mohammad Robby, besok ? Rohimakumullahutaalla. Sekarang nama kamu misalnya apep cecep, besok ? Almarhum apep. Sekarang kita manusia, besok ? kita adalah jenazah. Kemudian kata Ibnu Rojjat Rohimakumullahutaalla mengatakan, :”Hadits ini adalah hadits yg sangat agung, satu pokok, satu standar, satu kaidah, satu pegangan seorang muslim untuk tidak berpanjang angan.”
Bukti dari kita sendiri saja yg hidup didunia kita itu selalu berangan-angan yg sangat panjang alias jauh, bisa dikatakan seperti itu. Kalo kita ditanya, setelah ini apa yg kamu lakukan ? saya mau ke kesini saya mau kesitu, saya mau melakukan ini saya mau melakukan itu. Padahal belum tentu kita masih bisa hidup dari detik sekarang kedetik berikutnya kan. 


Kutipan contoh berikutnya saya akan menuliskan tentang tiga ulama yg berkumpul dan mengobrol, kemudian terjadilah diskusi dalam obrolan mereka yg salah satu dari mereka menanyakan “yaaati apakah angan-angan mu ? ulama  yg ditanya menjawab “angan-angan saya,tidaklah berlalu sebulan kecuali aku akan mati.” Ulama yg bertanya berkata “waaah betul-betul panjang yaa angan-angan kamu.” Ulama yg ditanya berbalik bertanya “bagaimana dengan angan-anganmu ?” ulama pertama menjawab “kalau saya, seminggu mungkin saya akan mati” ulama yg bertanya mengatakan “waah, kalau begitu masih banyak waktu” kemudian ulama yg terakhir ditanya “kalau kamu apa yg kamu angan-angankan ? ulama terakhir menjawab “saya ? bagaimana mungkin saya berangan-angan ? sedangkan jiwa saya ada ditangan Allah Subhanawataalla ?aku tidak bisa berangan-angan atau tidak ada angan-angan sama sekali” jadi buat apa hidup didunia yg sementara yg kita tahu hanya kesenangan sementara harus berangan-angan yg panjang dan jauh ? akan menyesal jika kita mengejar angan-angan hanya untuk dunia. Akan lebih indah jika kita mengejar angan-angan kita disyurga allah dengan mengumpulkan bekal amalan yg banyak di persinggahan kita sekarang. Sebetulnya, kewajiban seorang mukmin dalam urusan ini adalah seakan-akan dia menjadikan jiwanya menanamkan dalam jiwanya bahwasanya dia itu adalah orang yang siap kapan saja akan di panggil oleh penciptanya. Kesimpulan dari bahasan atau tema postingan ini adalah. Kita sebagai mukmin harusnya sadar akan apa yg selalu kita kerjakan didunia, apakah sudah cukup amalan kita untuk menginjak negri kekal nanti ? padahal kita sering mendengar atau tahu kalau dunia hanya persinggahan semata untuk mengumpulkan bekal, padahal kita tahu kalau dunia hanya sebagai pelatihan diri menjadi lebih baik dalam menjalankan kewajiban yg kita janjikan pada tuhan kita Allah Azza Wa Jalla. Semoga bahasan postingan kali ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian yg membacanya. Aamiin allahumaaamiin.. saya tutup postingan ini dengan berdoa pada Allah subhanawataalla. Wallahuallabisoab, bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahirobbilalamiin allahummasolliala Muhammad waalaalimuhammad wassallimtaslimangkashiroo..yaa jaljalaliwaliqroom yaa mannan yahayyu yaa qoyyum. Yaa allah.. berikanlah kepada kami maaf darimu terlalu banyak dosa dan kesalahan kami, engkau yg maha pemaaf engkau yg maha pengampun. Maafkan kami, ampuni kami yaa Allah.. berikanlah kepada kami sehat yg walafiat dalam urusan Agama, Dunia, dan Akhirat dimanapun dan kapanpun kami berada.. yaa rahman yaa rahiim yaa allah.. aamiin yaa allah berikanlah kepada kami rizki, keteguhan, dan istiqomah. Ambil kami dan wafatkan kami dalam islam dan sunnah. Allahumaasaluka khusnulkhotimah.. wanaudzubikaminsyuilkhotimah.. ya allah kami mohon kepadamu tutup umur kami dalam keadaan khusnul khotimah dan dalam keadaan yg terbaik, dan kami berlindung kepadamu dari kematian yg syuuil khotimah atau kematian yg buruk.. aamiin robbanaa atinafidunya hassanah wafiil’akhirotii hassanah wakinaadzabannar.. wassalallahualanabinamuhammadin waallaalih subhanarobbikharobbilizzatiammayaasifuun wassalamunalalmursaliin walhamdulillahirobbilalaamiin.. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

MeMo : Teman-teman kalian yg semisalnya membaca tolong share yaa ;)