Bismillahirrohmaanirrohiim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Ammaaba’du..
Teman-teman
sekalian, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang penyakit-penyakit
yg membuat iman kita lemah. Saya mengangkat atau menulis kajian tertulis ini
bukan semata karena saya pribadi orang atau manusia atau juga mukmin yg sudah
memiliki iman yg kuat. Bukan mukmin yg memiliki ketebalan iman yg melebihi
apapun. Kita masih sama, masih manusia yg haus akan ilmu haus akan amalan
sholeh. Maka dari itu saya mengajak teman-teman sekalian Akhi wa ukhti untuk
sama-sama berbagi ilmu agama supaya kita semakin berhati-hati dalam menjalani
hal apapun dalam fase hidup kita terutama tentang apa yg saya akan tulis
sekarang.
Kembali
saya sampaikan tulisan ini atau yg saya katakan kajian tertulis ini adalah majelis
“tanattu” media dakwah yg berarti “saling menasehati” atau juga “murrodah”
mengulang ilmu yg telah kita dapat atau juga bisa dibilang saling mengingatkan.
Karena baik saya ataupun teman-teman sekalian yg insyaallah membacanya kita
masih saling belajar akan ilmu agama kita yaitu agama yg fitri agama yg
sangat-sangat istimewa disisi Allah Azza Wa Jalla.
Ikhwan
wa ukhwatillah rohimakumullah.. untuk mengawali kajian tertulis ini alangkah
sahajanya kita mengucapkan puji bagi
Allah Subhanahuwataalla yg telah melimpahkan karunia dan anugeranya kepada kita
semua. Tidak bosan-bosannya juga kita bersyukur atas rahmat, innayah, dan
taufiqnya karena sampai detik ini kita masih berada di atas Agama yg diridhainya, dan juga lebih dari itu kita
masih berada diatas sunnah nabinya yg mana kita harapkan agar kita bisa bertemu
pada saatnya nanti di atas sunnahnya beliau Rasulallah Muhammad bin abdullah
solallahualaihi wasallam. Solawat beriring salam kita selalu tujukan kepada
nabi allah nabi kita Muhammad solallahualaihi wasallam yg telah membimbing kita
dari ke jahilan dari kegelapan dari kedzaliman kepada cahaya ilmu, iman, islam,
dan hidayah. Membimbing kita diatas tsirotholmustakim, kita mengharapkan
syafaat beliau kelak dihari pertemuan dengan Rabb Azza Wa Jalla. Demikian juga
sholawat dan salam ini kita tujukan juga untuk keluarga beliau, sahabat-sahabat
beliau, serta seluruh orang-orang yg mengikuti jejak beliau hingga akhir zaman.
Ikhwan
wa ukhwatillah.. nikmat islam dan sunnah adalah nikmat yg paling besar diantara
seluruh nikmat-nikmat yg Allah yg telah diberikan kepada kita. Selalu yg kita
minta minimal 17 kali dalam sehari semalam dalam sholat,contoh kecilnya yg saya
kutip dari induk surah bisa disebut juga
“ummul surah” dari sekian banyak permintaan yg paling harus diminta oleh
seorang insan yg kita ajukan kepada
Allah subhanahuwataalla, Allah subhanahuwataalla mengisyaratkan dalam salah
satu surah yg di sebutkan tadi sebagai ummul surat yaitu surah al-fatihah, pada satu ayatnya ada
doa yg paling penting dan harus diminta oleh kita sebagaimana mukmin yg lemah
adalah “ihdinassyirotholmustakiim” kita selalu bersungguh-sungguh saat membaca
ayat ini “tunjukanlah aku ya allah kepada jalanmu yang lurus” jalan yg lurus
adalah “Alislamwassunnah” inilah jalan allah yg telah dibentangkan, yg telah
dilalui oleh nabi kita rasul kita rasulallah solallahualaihi wasallam. Kemudian
setelah itu dilalui oleh para sahabat-sahabat Rasul abubakar, umar, usman, dan
ali, kemudian seluruh para sahabat dan juga para tabi’in yg mengikuti jalan ini
hingga ajal menghampiri mereka. Maka dari itu nikmat ini harus selalu kita
jaga, selalu kita pelihara dan juga kita lestarikan agar tidak lepas dari diri
kita walaupun hanya sekejap mata.
Selanjutnya
langsung saja saya bahas 1 permasalahan dari tema kajian tertulis ini yg
mungkin seperti anggapan saya membuat mata pedih untuk dibaca tapi ini juga
mungkin menjadi penyakit kita atau juga bukan mungkin lagi seperti halnya bisa
dikatakan sering menghampiri kita diri kita atau iman kita. Penyakit yg bisa
menyerang siapa saja, yg alim maupun yg jahil bahasa anak gaulnya mungkin rese,
yg kaya maupun yg miskin, yg tua maupun yg muda, yg bertahta maupun yg jelata,
dampak dari penyakit ini adalah dapat memjerumuskan atau menggiring seseorang
kepada “Syu’ul Khotimah” atau kematian yg buruk. Namun tak henti kita meminta
kepada Allah Subhanahuwataalla untuk menjauhkan kita dari penyakit yg berbahaya
ini agar bisa dijauhkan pula dari “syuul Khotimah” aamiin yaa rahman yaa
rahiim.. memang yg saya ataupun mungkin teman-teman tau sangat jarang sekali
orang membicarakan masalah ini, maka dari itu saya membuat tema kajian ini agar
insyaallah kita mengetahui lebih jauh lagi penyakit iman itu apa dan apa juga
penawarnya insyaallah fiitawfiqibillah...
Teman-teman
sekalian mungkin selama ini kita banyak melihat keluar. Namun kadang juga kita
harus meneropong kedalam. Jangan seperti kata pepatah yg saya baca disalah satu
Koran lama, pepatahnya adalah : “semut diseberang lautan bisa terlihat, tapi gajah
di pelupuk mata tidak tampak” kadang juga kita perlu, menganalisis mendiagnosa
penyakit diri kita sendiri, mengungkap kedalam diri kita yg bisa disebut “tatqiatun
nufus”. Menurut kacamata salam atau menurut pemahaman salam “bukan zuhud ala
sufi dan bukan juga zuhud haroqi tapi zuhud ala salafi” yg benar-benar membersihkan
diri dan menuju kepada inti perbaikan diri juga bertujuan untuik tazbiyyah
pembersihan hati dan pikiran dan tarrbiyyah mentarrbiyyah diri diatas pemikiran
dan hati yg bersih tersebut.
Ikhwan
wa ukhwatillah, penyakit yg akan saya bahas di kajian tertulis ini adalah
penyakit “futur” futur adalah penyakit yg bisa menyerang siapa saja. Hakekat
dari penyakit ini adalah menyebabkan dehidrasi iman dan amal, Menurunnya kualitas iman dan amal.
Yg menyerang motivasi seseorang dalam
beribadah sehingga menurunkan dan melemahkan frekuwensi iman dan amal atas diri
seseorang yg terkena penyakit “futur” ini. Rasulallah Salallahualaihi wasallam
juga telah mengisyaratkan : “ bahwa setiap amalan sangat rentan terkena
penyakit “futur”. Maka rasulallah bersabda yg artinya :”setiap amalan pasti ada gairahnya, dan setiap gairah pasti mengalami
penurunan. Barang siapa yg menurunnya kepada sunnah maka ia beruntung, tapi
barang siapa yg menurunnya selain sunnah (bid’ah) maka ia telah binasa”
permisalannya kita kenal seseorang yg mempunyai sikap ibadah yg tekun. Kemudian
dia terkena penyakit iman penyakit futur ini mulailah kendor ikatan ibadahnya
mulailah kendor ikatan aqidahnya mulailah dia jatuh dalam pergaulan bebas pada
akhirnya kita mendapati atau melihat dia yg sebelumnya mempunyai sikap alim
gemar dan tekun beribadah, tapisekarang dia sudah berjalan beriringan
kesana-kemari bersama “ahlul bid’ah”. Sebenarnya banyak kita dapati banyak kita
temui kasus seperti ini termasuk dalam keluarga saya sendiripun ada. Dan berhati-hati
penyakit ini seperti dibilang diawal menyebar tidak memandang bulu apakah dia
itu seorang ulama ? apakah dia seorang da’i ? apakah dia seorang awam ? apak
dia seorang alim ? maka dari itu seperti isyarat diatas sebelum ini marilah
kita menjaga iman, islam dan ihsan kita dengan segala ibadah maka insyaallah
iman kita telah di bentengi oleh amalan kita. Aamiin Allahumaaamiin…
Salah
satu penyebab dari penyakit futur yg
mesti kita waspadai yg mungkin berat sekali bagi kita sekalian adalah
“Berlebih-lebihan atau mempersulit diri di dalam beragama” dalam sebuah hadits
yg di isyaratkan oleh Rasulallah solallahualaihi wasallam yg mana :
“sesungguhnya agama ini sangat mudah, dan tiada seseorang yang coba mempersulit
diri melainkan ia pasti kalah” dalam riwayat lain Rasulallah mengatakan : “
sederhanalah dalam beramal, mendekatlah kepada kesempurnaan. Pergunakanlah
waktumu pagi dan sore serta sedikit pada waktu malam. Bersahajalah niscahya
kalian akan sampai kepada satu tujuan”. Rasul kita mengingatkan dalam 2 hadits
ini beliau melarang untuk berlebihan dalam beribadah larangan “ghulu” dalam
beribadah, Karena sikap yg berlebih-lebihan dalam beragama atau dalam beribadah
akan menyeret seseorang kedalam “futur” dan dengan mudahnya meninggalkan amalan
tersebut kemudian bisa dikatakan menyakiti iman kita. Kita semua ataupun diri
saya pribadi pasti pernah melihat atau merasakan bahwasanya jika seseorang
kelewat batas dalam mengerjakan pekerjaan apapun atau hal apapun dalam masalah
agama. Baik itu ibadah, muamalah, dakwah ataupun yg lainnya yg melewati atau
kelewat batas pasti akan terputus, karena manusia mempunyai batas kemampuannya.
Namun maksud dari hadits yg di isyaratkan oleh Rasulallah solallahualaihi
wasallam bukan tidak boleh mengejar ibadah atau beragama yg lebih sempurna
sebab hal itu salah satu perkara yg terpuji dan perkara yg dilarang disini
adalah berlebih-lebihan yg membuat jenuh karena melewati batas dalam mengerjakan amalan-amalan sunnah hingga
berakibat terbengkalainya perkara yg lebih afdol atau yg lebih tepat. Dan
inilah yg dikatakan “futur” atau penyakit yg menggangu iman kita.
Kemudian
riwayat lainnya Rasulallah solallahualaihi wasallam mengatakan : “kalian tidak
dapat melaksanakan dhin (agama) ini dengan memaksakan diri, sebaik-baik urusan
agama kalian adalah yg mudah.” harusnya dari
isyarat yg di nyatakan oleh rasul kita ini kita bisa melihat bahwa kita
muslimin dan muslimat betapa wajibnya kita mendapat atau mengambil dispensasi
syariat bisa juga dikatakan melaksanakan ketentuan dasar atau asalnya namun
ketika seseorang pada saat beribadah dia
tidak menjalankan syariat asal atau dispensasi syariat itu adalah bentuk
memaksakan diri yg mana akan menjadi berlebih-lebihan dalam beribadah. Di
misalkan dengan orang yg tidak atau enggan bertayammum ketika ia tidak mampu
menggunakan air, sehingga karena memaksakan diri menggunakan air dia mendapat
mudhorot. Dan itu adalah hal yg kurang atau bisa disimpulkan tidak terpuji.
Kemudian kita juga lihat banyak sekali sekarang para remaja yg memounyai semangat
berDakwah semangat membela manhaj tapi melewati batas, melampaui batas,
berlebih-lebihan, kemudian kita lihat kembali beberapa waktu kemudian dia
terkena “futur” penyakit iman dan dia terputus dari amal. Bahkan juga lebih
jauh lagi, lebih tragis lagi ia jatuh terjerembab pada kesesatan dan kebid’ahan
naudzubillahhimindzalik… jadi jangan heran kalau penyakit “futur” atau penyakit
iman ini bisa cepat mengubah seseorang. Misalnya dahulu dia orang yg anti akan
ajar sufi atau pemikiran sufi dan anti kepada bid’ah, begitu terkena penyakit
iman penyakit “futur” dia bergabung dengan “ahlul bid’ah” lantas lebihnya dia
justru berpelukan dengan ahlussufi, ia justru berkesinambungan dengan ilmu-ilmu
tarekat, ia justru jatuh kedalam amalan-amalan yg sangat jelas itu adalah
bid’ah sekali lagi
naudzubillahhimindzalik.. hadits
berikutnya yg di katakana oleh rasul yg artinya : “binasalah orang-orang yang
berlebih-lebihan.” Melalui beberapa hadits ini Rasulallah solallahualaihi
wasallam menjelaskan kepada kita bahwa islam adalah agama yg mengajarkan kepada
kita kesederhanaan dan keseimbangan baik itu dalam ucapan maupun perbuatan.
Sikap yg keluar dari batas-batas keseimbangan dan berlebih-lebihan akan menjadi
mudhorot bagi pelakunya, ia akan terhenti di tengah jalan. Terhenti ibadahnya
terhenti amalannya. Dan temena-teman sekalian, penyakit iman ini atau futur ini
bisa menyerang ibadah apapun bisa menyerang sholat malam, bisa menyerang amalan
puasa-puasa sunnah, bisa menyerang tolabul ilmi. Karena penyebab futur yg
pertama adalah berlebih-lebihan dalam beragama atau beribadah sehingga berdampak
atau bisa membuat seorang jenuh dan bosan kemudian jadi mengabaikan kewajiban
yg dahulu ia sering kerjakan kewajiban utama. Dimisalkan seorang yg terbiasa
dengan sholat malam namun iya tertidur pada akhir malam sehingga ia melewati
waktu subuh dan ia luput dari mengerjakan sholat subuh berjamaah. Sebagai
contoh lainnya Rasulallah solallahhualaihi wasallam melarang meninggalkan
sholat malam bagi yg sudah biasa melakukannya. Diriwayatkan oleh Abdullah bin
amr bin ash Radiallahhuanhuma bahwa Rasullallah bersabda yg artinya : ”hai
Abdullah, janganlah seperti si fulan, dahulu ia rajin mengerjakan sholat malam
namun kemudian ia futur dan meninggalkannya.” Jadi bisa kita simpulkan dari
bahasan hadits di atas. Bahwa makruh hukumnya bagi yg sudah rutin mengerjakan
suatu amalan baik sunnah atau wajib lantas kemudian ia memutusnya. Maka dari
itu Rasulallah kembali bersabda :”amal yang paling allah sukai adalah yang
berkesinambungan” artinya makin lama makin meningkat itu yg Allah inginkan.
Bukan yg memaksakan diri didalam ibadah agar menuju sempurna namun hanya
bertahan beberapa waktu kemudian ia meninggalkannya ia meninggalkan amalan
tersebut dan tidak kembali pada amalan tersebut. Naudzubillahhimindzalik
teman-teman sekalian itu sangat tercela..
Kemudian ibnu hajjar berkata dalam fatulbahri “dapat
diambil istimbad hukum dari hadits ini makruhnya memutus ibadah yg rutin di kerjakan meskipun
ibadah itu sunnah apalagi yg wajib”
Dapat kita katakana lagi, sudah banyak sekali
kasus penyakit futur atau penyakit iman ini yg terjadi ditengah kaum
muslimin. namun sangat sedikit sekali yg menyadarinya,
pasalnya masalah ini sangat jarang sekali dibicarakan dan insyaallah bahasan
dari kajiat tertulis ini akan menjurus kepada apa yg menyebabkan iman kita
menjadi lemah dan cara mengobatinya. Yg pertama sudah saja jelaskan bahwa sebab
utama penyakit futur atau penyakit yg bisa membuat iman kita lemah adalah
“berlebih-lebihan dalam beribadah dan beragama”. Kesimpulan dari bahasan pertama adalah agama
kita itu menganjurkan untuk sederhana tidak untuk berlebih-lebihan dan semata
Allah menurunkan kitab suci bukan untuk membuat kita susah, tetapi sebagai
peringatan untuk kita agar takut dan taat kepadanya. Lantas dengan
berlebih-lebihan dalam agama atau dalam beribadah kita seperti halnya
memberat-beratkan agama itu berarti melanggar fitroh, melanggar fitroh berarti
merupakan penyimpangan dari nilai-nilai qaidah dalam islam.
Ikhwan
wa Ukhwatillah.. kemudian yg kedua yg menyebabkan seseorang terkena penyakit
iman atau Futur adalah ia yg “Ghurur”.
Yg berarti takjub atas kehebatan diri sendiri bisa diartikan sombong.
Langsung saja pada hadits yg Rasulallah solallahhualaihi wasallam isyaratkan yg
artinya :”perumpamaan ilmu dan petunjuk yg allah subhanahuwataalla berikan
kepadaku adalah seperti hujan yg banyak yg menimpa bumi, apabila diast tanah
bumi tersebut tumbuh tanaman hanzol(tanaman yg buahnya pahit) maka semakin
suburlah tanaman tersebut maka semakin pahit pula buahnya.” Kemudian salah satu firman allah mengatakan
yg artinya :” dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka ada yg mengatakan
siapakan diantara mereka yg paling bertambah keimanannya. Adapun orang-orang yg
beriman maka akan bertambah lebih meningkat keimanannyadan mereka menyambutnya
dengan sukacita.” Dilanjutkan dengan firman allah yg ada dalam surah at-taubah
ayat 124-125 yg artinya :” adapun oaring-orang yg didalam hatinya terdapat
penyakit maka akan bertambah kotorlah hati mereka.”
Teman-teman
sekalian adapun beberapa sebab yg menyebabkan seseorang terkena penyakit yg
kedua ini yg disebut “Ghurur” yaitu yg takjub akan kemampuan diri sendiri.
Takjub dengan semua yg allah berikan
kepadanya. Misalkan ilmu dan iman maka dari perumpamaan tadi yg Rasulallah
katakana ilmu yg beliau terima dari allah itu sebanyak hujan yg turun kebumi
dan menumbuhkan tanaman apapun. Jikalau hujan itu menimpa atau mengenai tanaman
yg pahit buahnya semakin tumbuh semakin pahit dan buahnya itu dimaksudkan
kepada manusia jika ilmu yg sebanyak hujan itu turun kepada manusia yg hatinya
kotor kaya akan penyakit maka ia akan Ghurur, sombong, dan takjub kepada diri
sendiri yg dampaknya membuat hatinya semakin kotor, semakin sakit.
Kemudian
kita munuju ke sebab selanjutnya yg menyebabkan seseorang menjadi Ghurur. Yang
pertama adalah “almaadah” yg berarti pujian. Satu kutipan cerita pada saat
Rasulallah mendengar seorang laki-laki memuji temannya di hadapan beliau,
beliau mengatakan yg artinya :”engkau telah memutus, dan menikam punggungnya.”
Dalam riwayat lain mengatakan :”celakalah kamu, kamu telah memenggal leher
temanmu itu dengan pujian-pujian.” Sekali lagi kita lihat disekeliling kita
banyak saudara kita yg menjadi sombong dan takjub pada diri sendiri akan pujian
yg mereka terima. Maka dari itu ketika kita menerima akan mendengar pujian
alangkah baiknya kita beristigfar dan menyampaikan bahwa pujian adalah salah
satu faktor yg menyebabkan kita menjadi Ghurur atau takjub akan diri sendiri.
Kemudian Rasulallah memerintahkan kepada orang-orang yg suka mengumbar
pujian-pujian. Beliau mengatakan yg artinya :”lemparkanlah tanah ke wajah
orang-orang yg suka mengumbar pujian.” Dan orang yg suka mendengar pujian yg datang
pada dirinya maka bisa kita simpulkan bahwa positif ia terkena penyakit
“Ghurur” yg takjub akan diri sendiri dan ketika ia sudah positif terkena
penyakit ghurur maka jangan heran kalau ia akan berlanjut kepada penyakit Futur
yg sebelumnya kita bahas.. naudzubillah teman-teman sekalian. Memang pujian adalah
salah satu bisyarrah bagi seorang mukmin, tapi jika terlalu sering mendengarkan
pujian apalagi pujian yg ia dengar kadang bersifat dusta jangan salah itu semua
akan bisa merusak hati seorang mukmin yg semula bersih.
Kemudian
selanjutnya yg menyebabkan seseorang menjadi Ghurur. Yg kedua adalah “ashsaani”
yg berarti suka melihat dan mendengar kesalahan orang lain. Kita pasti tau ada
sebagian orang di sekitar kita yg suka melihat atau mendengar kesalahan orang
lain. Disamping ini juga menjadi ghiba salahsatu yg dilarang oleh agama kita
dan yg paling tragis lagi sebab ini juga yg bisa menyebabkan atau menjerumuskan
kita kepada Ghurur. Contahnya. Ada seorang yg selalu mecari-cari pembicaraan
tentang kesalahan atau kekurangan atau juga kekeliruan orang lain, sehingga dia
lebih merasa sempurna. Dan dia menyatakan kalau ia lebih baik dari pada si
fulan. Sifat seperti ini sungguh tercela teman-teman sekalian. Kemudian dia
lebih meremehkan orang lain dan membuat dirinya lebih sempurna. Dia lupa akan
kadar atau diri dia sendiri. Sesungguhnya yg seperti ini adalah seperti tertipu
oleh diri sendiri bisa juga di katakana seperti itu. Padahal belum tentu
kesalahan yg ia perbuat lebih banyak dari pada kesalah orang-orang yg
dilihatnya. Demikianlah dua sebab ini yg saya bahas dan masih banyak lagi
sebab-sebab yg membuat seseorang menjadi Ghurur. Akan tetapi dua sebab yg saya bahas atau saya
tulis itu menjadi beberapa sebab yg sering kita tahu dan sering kita temukan di
sekitar kita. Mungkin setelah tau kita juga akan lebih berhati-hati dan
menjauhi agar tidak terjerembab kedalam Ghurur.
Kemudian
selanjutanya adalah bahasan tentang cara mengobati penyakit “Ghurur” ini. Yg
pertama adalah “meminta nasehat “ dan bimbingan para ulama atau kyai-kyai atau
ustad-ustad dan dari kerabat atau kepada orang yg lebih mengerti akan agama
islam. Dan meminta atau mendengarkan nasehat adalah salah satu kebutuhan yg
cukup penting dari mukmin seperti kita dengan nasehat kita bisa mencapai kepada
kesempurnaan. Kita bukan malaikat atau nabi yg apabila kita salah ada wahyu
turun atau syafaat untuk menegurnya. Kalau nabi atau rasul jatuh kedalam
kesalahan maka Allah subhanahuwataalla langsung menurunkan wahyu dan
menegurnya. Kita manusia biasa wahyu tidak turun kepada kita teguran tidak
turun kepada kita. Lalu bagaimana cara kita untuk mencapai kesempurnaan diri ?
yaitu dengan meminta nasehat dan jangan malu meminta nasehat kepada siapa saja
yg kita anggap pantas memberikan masukan yg baik kepada kita. Seperti
sahabat-sahabat kita yg sholeh, atau yg lainnya. Demikianlah cara ini dahulu
juga dipakai oleh para sahabat nabi para tabi’in nabi untuk meminta nasehat
kepada sesame mereka.
kemudian
yg kedua adalah “menerima nasehat” janganlah kita menutup pintu nasehat artinya
kita tidak menerima atau mendengar nasehat yg baik yg diberikan kepada kita
lantas kita malah marah maka kita akan binasa, kita akan Ghurur, kita akan
Futur. Naudzubillah teman-teman sekalian..
selanjutanya
yg ketiga adalah “senantiasa tawaddu dan berbaik sangka terhadap orang lain dan
berburuk sangka kepada diri sendiri” jadi bisa diisyaratkan dari obat yg ketiga
ini adalah kita harus menghormati orang lain dengan berbaik sangka terhadapnya
dan berburuk sangka kepada diri kita sendiri.
Dan
yg keempat adalah dengan menyorot artinya berkaca melihat diri sendiri sebelum
melihat oranglain atau juga menilai diri sendiri dahulu sebelum menilai orang
lain. Inilah illaj yg keempat salah satu untuk mengobati ghurur.
Kemudian
yg kelima adalah cara yg paling harus kita lakukan yaitu “memohon ampun kepada
allah” berdoa meminta kepada allah agar bisa disembuhkan dari penyakit Ghurur
ini. Yaitu do’a. doa adalah sillahul mukmin senjata bagi orang yg beriman dan
do’a itu adalah ibadah bahkan inti dari pada ibadah. Allah marah apabila
seorang hambanya tidak berdo’a kepadanya.
Kemudian
yg keenam adalah menyadari kelemahan dan kekurangan diri kita sendiri. Manusia
itu saling membutuhkan, kita hidup tidak sendiri jadi jangan menganggap diri
kita bisa tanpa orang lain. Dan sesungguhnya kita akan menjadi kuat apabila
kita bersama saling membantu dengan manusia yg lainnya. Maka dari itu
teman-teman sekalian Rasulallah menganjurkan kepada kita agar kita berteman dan
berkumpul dengan orang-orang yg soleh dengan orang yg baik-baik dengan itu kita
dapat mengambil manfaat, kita dapat mengambil ikhtibas atau sisi baik atau juga
sisi positif dari rekan atau sahabat di sekitar kita. Maka dari semua bahasan
pada yg keenam ini kita harus menyadari bahwa kita lemah dan kita bisa kuat
jika kita bergabung dengan yg lainnya.
Teman-teman
sekalian mungkin hanya itu yg bisa saya sampaikan dalam kajian tertulis ini
semoga bisa mengambil manfaat yg cukup untuk sedikit melengkapi ilmu kita semua
aamiin yaa robbalalamiin.. untuk menutup kajian tertulis ini alangkah baiknya
di tutup dengan doa dan harapan agar Allah senantiasa senang terhadap kita
bismillahirrohmaanirrohiim alhamdulillahhirobbilalamiin allahumma solliala Muhammad
waalaalimuhammad wassallimtaslimangkashiroo.. yaa rahmaan yaa rahiim yaa
jaljalaliwaliqroom yaa mannan yaa hayyu qoyyum. Ya allah berikanlah ilmu yg
sangat bermanfaat pada kita, bermanfaat bagi agama, dunia, dan akhirat kita. Berikanlah
ridha untuk segala amalan kami dalam mencari ilmu. Berikanlah kemudahan untuk
kita mendapatkan amalan shaleh yg benar-benar darimu dan dari Rasulmu yaa rabb..
jauhkan kami dari siksa api nerakamu jauhkan kami dari orang-orang yg dzalim
kepada kita jauhkanlah kami dari malapetaka yg bisa menutup pintu amalan kami
yaa Allah.. berikan kami ketegaran iman, berikan kamu keteguhan islam.. ambil
kami dengan kematian yg khusnul khotimah dan jauhkan kami dari kematian yg
syuul khotimah yaa allah aamiin allahummaaamiin.. robbana fidunya hassanah
wafiilaakhiroti hassana wakina adzabannar. Subhanarobbikharobbilizzati ammayasyifuun
wassalamunalalmursaliin walhamdulillahhirobbilalamiin.. wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh..
MeMo
: Tolong share yaa, ;)