Selasa, 23 Juli 2013

Fatamorgana,, Entah Racun atau Harapan

Ku menyapa kebisuan angan malam serasa mengejar angin,
Ku mendekati ketidak pedulian, ku jauhi rasa cinta,
Serasa meneguk sebuah harapan Fatamorgana.
Dan berharap akan meminum air bah sebagai pelepas dahaga,
Namun yang terminum hanyalah air racun di hamparan gurun Fatamorgana.
Hingga kehausan ini akan tetap menanti sang penawarnya..
Ku coba bertahan menanti musim semi,
Namun yang datang hanyalah musim kemarau yang berkepanjangan, sepanjang harapan Fatamorgana..
Kemarau yang mendatangkan kekeringan, Yang akan menghancurkan segala harapan,
Hingga segalanya layu, gugur dan mati.
Aku tak ingat berapa lama telah berlalu, Aku tak tau berapa jauh telah terlewati
Bersama malam ku tak mampu menghitung hari, Bersama bintang ku tak mampu menghitung detik yang berlalu
harapan ini kapan kan hilang meninggalkan bayang Fatamorgana..
Semakin hari ku semakin menyepi, Mengitari ruang – ruang kosong..
Mengelilingi sudut – sudut yang hampa, Jauh dan semakin menjauh..
menghilang dan semakin hilang, Sirna di telan masa
mungkin benar adanya semua hanya harapan Fatamorgana
Angan – angan yang tak bertepi, Semua hanya sebuah pengharapan
Kenyataan hanyalah bayangan, Haruskah kini ku hapus semua?
anganku mengatakan, meragukan keyakinanku.
hati kecil berkata. jangan kau terlalu memperdulikannya.
karena kau belum tentu mengerti, belum tentu peduli.
jika suatu saat nanti kau tau, Fatamorganamu hanyalah harapan palsu untukmu ?
kau akan tersudut pilu, saat kau tau harapan Fatamorganamu adalah Racun akan dirimu...

*terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar